Kenali Penyakit Hipertensi, Gejala & Cara Menanganinya

Hipertensi atau yang lebih dikenal sebagai penyakit tekanan darah tinggi adalah sebuah kondisi medis dimana tekanan darah seseorang lebih dari 140/90 mmHg pada dua kali pengukuran dengan selang waktu lima menit dalam keadaan cukup istirahat / tenang.

Berdasarkan data yang dilansir oleh Kementrian Kesehatan Republik Indonesia tahun 2013, jumlah penderita hipertensi di Indonesia naik setiap tahunnya dan diperkirakan 1 dari 3 penduduk Indonesia menderita hipertensi.

Hipertensi adalah penyakit yang sangat berbahaya menurut Kementrian Kesehatan, dikarenakan sebagian besar orang tidak merasakan adanya gejala dan kondisi tersebut cenderung tidak terdeteksi. Bila tidak diperhatikan, ternyata penyakit hipertensi bisa menyebabkan komplikasi yang lebih serius lho. Simak juga cara pencegahan dan penanganan lebih lanjut di ulasan dibawah ini.

Pentingnya menjaga kesehatan untuk pencegahan penyakit hipertensi
Pentingnya menjaga kesehatan untuk pencegahan penyakit hipertensi

Penyebab Hipertensi

Berdasarkan penyebabnya, ada dua macam hipertensi yang sering terjadi. Hipertensi Primer dan Hipertensi Sekunder. Apapun penyebabnya, kedua jenis hipertensi ini perlu diwaspadai karena bisa menyebabkan komplikasi kesehatan lebih lanjut.

Hipertensi Primer

Hipertensi primer atau biasa disebut hipertensi esensial adalah kondisi tekanan darah tinggi yang tidak jelas penyebabnya. Sekitar 95% pasien penyakit hipertensi termasuk dalam golongan ini, dan paling sering dialami oleh orang – orang berusia separuh baya. Pada umumnya, hipertensi primer ini berkembang perlahan – lahan seiring berjalannya waktu.

Walaupun penyebabnya tidak diketahui secara pasti, para ahli berpendapat bahwa hipertensi primer disebabkan oleh faktor genetik dan pola hidup yang kurang baik seperti stres, konsumsi garam berlebih, kurang aktif secara fisik, kelebihan berat badan atau obesitas, dan juga kebiasaan minum minuman beralkohol dan merokok.

Hipertensi Sekunder

Dalam beberapa kasus, orang yang mengidap penyakit tertentu bisa saja terkena hipertensi atau tekanan darah tinggi. Konsumsi obat – obatan berpotensi memicu tingginya tekanan darah, dan kondisi hipertensi sekunder biasanya muncul secara tiba – tiba dan bisa menjadi penyebab tekanan darah melonjak lebih tinggi dibandingkan dengan hipertensi primer.

Seringkali, orang – orang dengan kondisi medis tertentu seperti sleep apnea atau gangguan pernapasan selama tidur, orang dengan gangguan ginjal, tiroid, orang dengan kondisi tumor pada kelenjar adrenal, dan orang – orang dengan riwayat diabetes akan lebih sering terkena hipertensi sekunder dibanding orang – orang yang tidak memiliki riwayat penyakit seperti diatas.

Faktor Resiko

Faktor resiko ini bukanlah penyebab hipertensi secara langsung, melainkan kebiasaan atau kondisi yang bisa memperbesar kemungkinan dan resiko seseorang terkena penyakit.

Adapun faktor resiko penyakit hipertensi seperti:

  • Bertambahnya usia
  • Jarang berolahraga atau tidak aktif secara fisik
  • Kurang konsumsi makanan yang mengandung kalium
  • Memiliki keluarga dengan riwayat penyakit hipertensi
  • Stress dan kecemasan berlebihan
  • Terlalu banyak konsumsi garam, kafein, alkohol dan merokok
  • Kehamilan atau menopause
  • Konsumsi obat-obatan tertentu seperti NSAID, obat flu, pil KB
Konsumsi obat - obatan tertentu bisa meningkatkan resiko terjadinya penyakit hipertensi.
Konsumsi obat tertentu bisa meningkatkan resiko penyakit hipertensi

Gejala Hipertensi

Seperti disebutkan diatas, orang yang mengidap penyakit hipertensi seringkali tidak menunjukkan gejala – gejala tertentu. Bahkan, menurut data Kemenkes ada setidaknya 76% pasien hipertensi yang tidak menyadari bahwa dirinya sakit. Pada beberapa kasus, gejala hipertensi juga baru muncul saat kondisi hipertensi sudah jauh memburuk.

Meskipun dibilang tidak ada gejala yang signifikan, orang yang mengidap penyakit hipertensi pada umumnya mengalami gejala – gejala seperti mual, muntah, sakit kepala dan pusing, tengkuk terasa pegal, penglihatan kabur, telinga berdenging, sering kesemutan, jantung berdebar, dan cepat merasa lelah.

Cek tekanan darah secara berkala sebagai bentuk pengecekan penyakit hipertensi sejak dini.
Cek tekanan darah secara rutin sebagai bentuk pengecekan penyakit hipertensi sejak dini

Namun, jangan menunggu gejala datang karena hipertensi biasanya tidak bergejala. Lakukanlah pengecekan tekanan darah secara berkala setidaknya dua tahun sekali dimulai dari usia 18 tahun. Untuk yang berusia 40 tahun keatas, disarankan untuk mengecek tekanan darah setidaknya setahun sekali. Dan bila didiagnosa menderita hipertensi, lakukan cek berkala sesuai anjuran dokter.

Perlu juga diingat bahwa penyakit hipertensi bisa dicegah dan tidak mematikan, walaupun kenyataannya bisa menyebabkan komplikasi kesehatan lebih lanjut dan berbahaya untuk kesehatan.

Komplikasi Hipertensi

Penyakit hipertensi jangka panjang bisa berakibat fatal. Hipertensi menyebabkan membentuknya plak di dinding pembuluh darah sehingga pembuluh darah menyempit. Penyempitan pembuluh darah inilah yang nantinya membuat jantung bekerja lebih keras dalam memompa dan mendistribusikan darah keseluruh bagian tubuh, sehingga bisa memicu terjadinya serangan jantung.

Selain itu, hipertensi juga dapat memicu terjadinya gangguan pada otak seperti penurunan daya ingat serta stroke, gangguan ginjal, gangguan pada retina dan saraf mata, gangguan sistem metabolisme, bahkan disfungsi seksual baik pada pasien pria maupun wanita.

Cara Mencegah Hipertensi

Hingga saat ini, belum ditemukan obat yang dapat sepenuhnya menyembuhkan penyakit hipertensi. Konsumsi obat penurun darah tinggi sesuai anjuran dan resep dokter juga hanya bersifat untuk mengontrol kondisi pasien supaya tidak memburuk. Namun, penyakit ini bisa dicegah sejak dini dengan menerapkan gaya hidup sehat dan mengendalikan faktor resiko.

Salah satu cara untuk mengendalikan dan mencegah timbulnya gejala – gejala hipertensi adalah dengan rutin melakukan olahraga dan latihan fisik yang disarankan untuk dilakukan selama 150 menit dalam seminggu, atau sekitar 30 menit sehari.

Olahraga atau latihan fisik secara rutin bisa mengurangi resiko penyakit hipertensi
Rutin berolahraga bisa mengurangi resiko penyakit hipertensi

Menghindari stres atau mengelola stres dengan baik, serta istirahat yang cukup juga dapat mencegah faktor resiko terjadinya hipertensi dan dapat mengendalikan tekanan darah tinggi.

Selain itu, mengurangi konsumsi kafein, alkohol, dan rokok atau nikotin yang berlebihan juga sangat disarankan untuk orang – orang yang ingin mencegah terjadinya hipertensi di hari tua. Konsumsi alkohol dan kafein yang berlebihan bisa memicu terjadinya penyempitan pembuluh darah serta meningkatkan faktor resiko penyakit hipertensi, sedangkan kandungan bahan – bahan kimia dalam rokok selain meningkatkan faktor resiko bisa juga merusak lapisan dinding arteri dan memicu penyempitan arteri sehingga menyebabkan naiknya tekanan darah.

Cara lainnya adalah dengan mempertahankan berat badan dalam kondisi normal dan ideal. Selain dengan rutin berolahraga, mengatur pola makan sehat juga sangat dianjurkan untuk menghindari resiko terkena penyakit hipertensi. Mulailah dengan mengkonsumsi sayuran dan buah – buahan yang mengandung banyak serat, vitamin, potassium, kalsium, dan juga magnesium.

Konsumsi sayuran dan buah - buahan untuk mengurangi resiko terkena penyakit hipertensi.
Perbanyak konsumsi sayur dan buah yang kaya vitamin dan serat

Walaupun garam banyak didapat dari produk makanan secara alami dan secara natural mempunyai banyak manfaat untuk kesehatan tubuh, konsumsi garam yang terlalu banyak justru memberikan efek yang kurang baik terhadap kesehatan karena bisa meningkatkan tekanan darah. 

Konsumsi garam yang dianjurkan adalah tidak lebih lebih dari 2 sendok teh per hari atau sekitar 5 gram. Perlu diingat juga bahwa kandungan garam banyak ditemui dalam produk makanan kalengan atau makanan olahan, sehingga konsumsi makanan olahan atau kalengan perlu dibatasi untuk menjaga tekanan darah yang stabil.

Alternatif bumbu selain garam sebagai perasa masakan untuk mengurangi resiko terkena penyakit hipertensi.
Kurangi konsumsi garam dan gunakan alternatif bumbu sebagai perasa masakan

Selain itu, konsumsi makanan rendah lemak atau lebih tepatnya makanan yang mengandung lemak jenuh juga perlu diperhatikan, dan sebaiknya mulailah mengkonsumsi makanan dengan kandungan lemak rendah seperti ikan, daging ayam tanpa kulit, putih telur, serta kacang – kacangan.

Maka dari itu, mulailah jaga gaya hidup sehat dan terapkan pola makan sehat sedini mungkin. Dengan catering Buhgar, Anda bisa menikmati aneka hidangan berkualitas, penuh gizi dan nutrisi sesuai anjuran kesehatan tanpa perlu khawatir akan takaran garam dan lemak. Berlangganan catering Buhgar juga mempunyai manfaat tersendiri. Selain praktis dan enak, menu catering Buhgar sudah diracik dengan mempertimbangkan kebutuhan nutrisi baik untuk pasien hipertensi maupun untuk orang – orang yang mulai sadar akan perlunya menjaga kesehatan guna mengurangi resiko terjadinya penyakit hipertensi.

Ayo, jagalah kesehatanmu bersama catering Buhgar! Daftar sekarang untuk nikmati promo soft opening kami segera. Salam Buhgar!

Referensi:

InfoDATIN, Kemenkes RI.

https://www.alodokter.com/hipertensi

http://p2ptm.kemkes.go.id/informasi-p2ptm/hipertensi-penyakit-jantung-dan-pembuluh-darah#

https://www.kemkes.go.id/article/print/810/hipertensi-penyebab-kematian-nomor-tiga.html

https://hellosehat.com/jantung/hipertensi/penyebab-hipertensi/

http://p2ptm.kemkes.go.id/artikel-sehat/wajib-tahu-fakta-penting-soal-hipertensi

https://hellosehat.com/jantung/hipertensi/komplikasi-hipertensi/

https://www.alodokter.com/mengetahui-berbagai-komplikasi-hipertensi

https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/salt-reduction

https://www.alodokter.com/mudah-sekali-menjauhi-diri-dari-lemak-jenuh

One thought on “Kenali Penyakit Hipertensi, Gejala & Cara Menanganinya

Leave a comment

Design a site like this with WordPress.com
Get started